Friday, November 21, 2008

Tante Obama ternyata imigran gelap yang asylumnya ditolak

BOSTON - Zeituni Onyango datang ke Amerika Serikat mencari suaka politik/asylum dari negaranya, Kenya, tapi ditolak oleh pengadilan dan diperintahkan untuk meninggalkan negara AS tahun 2004.

Empat tahun kemudian, dia tetap berada disini. Dan keponakannya telah terpilih menjadi presiden AS yang ke-44 Januari tahun depan.

Hubungan keluarga Onyango dan Barack Obama disorot dalam fenomena masalah imigrasi AS yang kompleks. Sekitar setengah juta orang hidup dalam status imigran gelap di Amerika, dan banyak diantaranya diperintahkan untuk meninggalkan negara AS (deportasi).

Departemen Penegakkan imigrasi Amerika telah meningkatkan usaha mereka untuk menangkap imigran gelap di dalam negeri, dan kini memiliki kurang lebih 100 tim operasi pencarian dan penahanan.

Tahun lalu, tim-tim ini telah menahan 34,000 orang, lebih dari dua kali lipat dari dua tahun yang lalu. Tapi masih ada sekitar 560,000 imigran gelap di AS saat ini.

Orang-orang yang menjadi sasaran pencarian dan penahanan adalah orang-orang seperti tante Obama, yang mencari perlindungan asylum tetapi telah di tolak dan diperintahkan pengadilan untuk meninggalkan negara AS. Sebagian dari mereka masuk ke AS dengan cara ilegal. Dan banyak pula yang tidak hadir dalam sidang hearing deportasi mereka.


Seringkali, imigran gelap yang telah diberikan deportasi imigrasi diberikan waktu untuk mempersiapkan untuk pulang kembali ke negara asalnya. Mereka tidak dipaksa deportasi secara langsung. Mereka telah dipercaya dan diberikan kesempatan dan dihargai.

Secara umum, bila imigran gelap tidak melanggar hukum, dan ditangkap polisi atau digrebrek di tempat kerja, kemungkinan besar mereka tidak akan terjaring untuk ditahan dan dipulangkan.

Hal-hal demikian membuat para senator atau anggota kongres untuk tidak menyetujui untuk memberikan status legal kepada imigran gelap yang berada di AS, karena bila dilegalkan, ketidakpedulian dan sikap tidak hormat imigran gelap akan terus menjadi-jadi dan meningkatkan imigran gelap di masa depan.

“Kita percaya akan penegakkan hukum imigrasi dan hukum imigrasi, dan merupakan prioritas untuk menyebarkan pesan diseantero negeri, bahwa bila imigran gelap telah pernah melakukan perbuatan kriminal atau telah diperintahkan untuk deportasi, tapi jika mereka tetap bersembunyi dan menolak perintah tersebut, mereka akan ditindak,” kata Jack Martin, dari federasi reformasi imigrasi Amerika Serikat.

TANGKAP DAN LEPAS
Ofisial pemerintah mengatakan mereka akan bekerja keras dengan dana dan kekuatan personil yang ada, dan akan memfokuskan pada kasus-kasus yang paling serius, terutama yang berkaitan dengan imigran yang melakukan tindak kejahatan kriminal di AS.
“ICE (lembaga penegakkan hukum imigrasi) telah melakukan banyak upaya dan langkah-langkah untuk menyelesaikan kasus-kasus ini dan menahan tersangka-tersangka,” kata jubir Richard Rocha. “Tetapi, kita memprioritaskan terutama kepada pelanggar hukum imigrasi dan pelaku kriminal.”

Secara keseluruhan, terdapat 11 juta imigran gelap yang hidup di AS tahun lalu. Tahun lalu, pemerintah menahan dan mendeportasi kurang lebih 350,000 orang menurut ICE.
Agen pemerintah dikritik karena aturan “tangkap dan lepas” yaitu imigran gelap yang setelah ditahan, dilepaskan dengan jaminan dan diperintahkan untuk datang ke pengadilan pada tanggal tertentu. Kini, banyak praktek yang menahan imigran yang ditangkap sampai sidang hearing mereka.

Setelah membayar $40,000 kepada penyelundup untuk membawa keluarganya ke Amerika Serikat, Juan asal Bolivia dan istri dan anaknya yang berusia 3 tahun ditangkap sewaktu mereka menyeberang perbatasan. Seorang hakim memerintahkan keluarganya untuk kembali ke negara asalnya tapi membebaskannya dengan jaminan dan memberikan waktu 3 bulan untuk meninggalkan AS.

KELUAR DARI BAYANGAN
Setelah hidup di AS selama sembilan tahun, mereka masih ada di AS. Tapi mereka menghindari keluar dari masyarakat dan menolak menyetir takut dihentikan polisi.
“Ini sesuatu yang sangat menyedihkan membayangkan bila besok, seseorang akan mengetok pintu dan semuanya akan selesai,” kata Juan.

Tapi dia mengatakan ini lebih baik daripada balik ke negara asalnya, Bolivia, dimana prospek finansial di masa depan suram.

“Untuk saya, yang terbaik adalah memberikan pendidikan kepada anak-anak saya dan ini yang saya bisa berikan untuk anak-anak saya disini.,” kata Juan, seorang ayah berusia 38 tahun. Juan bekerja dsebagai pekerja konstruksi di Maryland yang saat ini sebagai tulang punggung dua anak perempuannya yang tinggal di Bolivia. Dia mengatakan dia hanya bisa memberikan nama depannya untuk melindungi keluarganya.

Advokat imigrasi mengatakan banyak imigran yang menghindari perintah deportasi karena mereka telah hidup di AS bertahun-tahun dan telah menikah dan memiliki banyak anak di dalam komunitas.

NASIB ONYANGO
Tidak jelas kapan Onyango, tante Obama dari pihak ayahnya, datang ke AS. Tapi dia pindah ke perumahan yang disubsidi Amerika di Boston tahun 2003.

Setelah diberitakan keberadaan dia di media massa beberapa hari sebelum pemilu, Onyango pindah ke negara bagian Cleveland, dimana dia membayar pengacara untuk melawan perintah deportasi. Dia tinggal bersama relatifnya, kata pengacara, Margaret Wong.

Pihak Obama mengatakan Barack tidak tahu tentang status tantenya. “ Jika dia melanggar hukum, hukum itu harus ditaati,” kata Obama sebelum pemilu.

“Saya minta kepada presiden yang baru untuk membuat peraturan baru yang mengijinkan kita untuk menjadi legal, memiliki surat-surat,” kata Juan.. “Saya tidak keberatan membayar denda, tapi saya ingin keluar dari bayangan.” katanya mewakili imigran gelap lainnya.