Friday, May 23, 2008

Surat Pembaca

Saya sangat trenyuh sekali mendengar seringnya penangkapan - penangkapan belakangan ini. Dan ini juga terjadi pada adik saya, suaminya dipulangkan karena orang yang dicari tidak ada, maka orang yang ada dirumah yang dibawa. Padahal adik saya sudah memakai lawyer yang paling mahal di Philadelphia ini. Segala usaha sudah dilakukan oleh Lawyer ini, dan kami percaya akan hal itu. Tetapi seakan - akan mentok di Federal. Mungkin, jika saudara - saudara pembaca adalah adik saya, pastilah merasakan putus asa. Adik saya sudah berulang kali menanyakan sampai di mana kasusnya, jawaban dari sang lawyer hanya "We can't do anything, just wait".

Adik saya sering ditelpon oleh orang - orang yang mempunyai problem yang sama, mereka saling tukar informasi, saya sangat menghargai mereka. Selain itu mereka saling menguatkan satu dengan yang lain. Diantara mereka ini, ternyata ada yang memakai lawyer yang sama dengan lawyer dari adik saya. Apa yang dijelaskan lawyer ini kepada mereka dan yang dijelaskan kepada adik saya sama persis.

Dia mengatakan bahwa pimpinan federal sama sekali tidak menghargai orang Indonesia, karena begitu kasusnya ditolak langsung melarikan diri. Saya tidak menyalahkan orang - orang ini, karena saya sangat memahami keberadaan mereka. Yang membuat saya kurang begitu senang adalah tindakan dari pimpinan Federal, yang begitu tahu kasus yang di tangannya adalah kasus milik orang Indonesia, maka langsung ditolak, tanpa dibaca, diteliti dan di telaah.

Saya mengharapkan adanya suatu pembelaan dari pihak - pihak yang berwenang dan diakui keberadaanya di Amerika.

Jadi saya usul, bagaimana jika orang - orang Indonesia di Philadelphia ini membentuk suatu organisasi non politik yang berfungsi untuk menaungi komunitas Indonesia di Philadelphia. Dengan begitu, maka pihak Imigrasi tidak sewenang - wenang terhadap orang Indonesia. Saya menghimbau para hamba - hamba Tuhan dari seluruh gereja Indonesia di Philadelphia ikut dalam memikirkan hal ini. Kita lihat orang dari bangsa asia lain, mereka kuat, karena ada organisasi yang menaungi mereka.

Saya lihat, banyak sekali orang - orang datang ke gereja dengan tujuan untuk meminta perlindungan. Mungkin hal ini juga dirasakan oleh para hamba Tuhan di Philadelphia ini. Saya lihat banyak jemaat datang ke satu gereja Indonesia terbesar di Philadelphia, ternyata mereka datang hanya sekedar rutinitas, jika terjadi sesuatu dan lain hal, maka hamba Tuhan ini dapat menolongnya. Saya salut dengan hamba Tuhan yang satu ini, karena beliau sangat memperhatikan orang - orang Indonesia. Tetapi bagaimanapun juga ada keterbatasan juga.

Jadi usulan saya, hanya satu, yaitu adanya organisasi yang bertujuan melindungi komunitas Indonesia di Philadelphia ini. Yang paling penting, oraganisasi ini tidak ada unsur politik, sara dan sebagainya. Semua orang mendapatkan perlakukan yang sama. Dan organisasi ini tidak terikat dan di bawah organisasi lain (gereja, masjid, vihara, dll).

Sekian usul dari saya dan Tuhan memberkati kita semua.

Friday, May 02, 2008

Tabligh Akbar FPI, FPI, HTT, FUI, dan MMI Coreng Nama Islam

BANJAR, JAWA BARAT - Tabligh Akbar pada tanggal 14 Februari 2008 di Kota Banjar, Jawa Barat. Diselenggarakan oleh FPI, HTT, FUI, dan MMI. Menampilkan Ust. Abu Bakar Baasyir, Ust. Ir. Muhammad Al Khathath, Ust. Sobri Lubis.

Mereka mengklaim kebenaran adalah milik kelompok mereka, kelompok lain sesat dan harus dibunuh. Kali ini kelompok Ahmadiyah yang akan di bunuh, mungkin setelah selesai dengan Ahmadiyah, mereka akan membunuh juga kelompok-kelompok lain yang tidak sepandangan dengan kebenaran dari sudut pandang mereka. Dendam dan kebencian mewarnai acara tersebut dan pemimpin mereka menularkannya kepada rakyat yang tidak tahu apa-apa. Inilah bibit pembantaian yang terjadi di Poso, Ambon dan tempat-tempat lain di Indonesia.

BUNUH AHMADIYAH
Salah satu pembicara di dalam Tabligh Akbar tersebut adalah ustad Sobri Lubis, yang menyerukan untuk membunuh umat Ahmadiyah dimanapun berada. Selain itu dia menegaskan bahwa dia sendiri dan pemimpin FPI, Habib Rizieq yang akan menanggung dunia akheratnya.
Ustad Sobri juga mengecam Gus Dur yang dikatakan mendukung Ahmadiyah demi untuk menjilat setan Amerika dan iblis Inggris demi mendapatkan dukungan untuk pemilihan presiden tahun 2009.

Ust. Ir. Muhammad Al Khathath dalam pidatonya menyerukan protes massal mengepung istana merdeka untuk memaksa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan bahwa kelompok Ahmadiyah adalah aliran sesat.
Selain itu juga mengancam wapres Jusuf Kalla untuk tidak mendukung kelompok Ahmadiyah demi kepentingan perolehan suara pemilu tahun depan.

PEMERINTAHAN ISLAM
Ust. Abu Bakar Baasyir menyampaikan bahwa pemimpin yang berhasil bukan pembangunan, tapi adalah penerapan moral yang bejat menjadi moral yang baik. Dan hal tersebut tidak bisa dicapai tanpa diterapkan syariat Islam di Indonesia.

“Persoalan syariat Islam adalah harga mati, tidak ada tawar menawar,” katanya.
Ust. Baasyir berpendapat bahwa pemerintahan Indonesia harus diganti menjadi pemerintahan berlandasan Islam, dan mengajak hadirin untuk bergabung untuk berjuang bersama.
Apakah ini Citra Islam yang ingin ditampilkan di panggung dunia dari Indonesia? Apakah Islam seperti ini yang kita kehendaki? Yang memiliki wajah seram dan sangar.
Jawabannya: Tidak Sama Sekali!!!

Semoga Pemerintah Indonesia menindaklanjuti kasus ini agar Indonesia bisa menampilkan citra Islam yang damai dan menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia.
Kelompok mereka yang berjalan di garis keras sangat sedikit. Bisa dikatakan minoritas. Tapi mereka menggunakan cara kekerasan untuk menakut-nakuti kelompok mayoritas yang lebih memilih jalan damai.

Acara ini sebagai bukti sehingga seluruh Rakyat Indonesia dapat ikut mendesak dan mendukung Pemerintah Indonesia untuk jangan ragu menindak mereka yang menebarkan benih kebencian dan kekerasan di negeri Indonesia. Ini sekaligus menjaga kehormatan Bangsa Indonesia sebagai negara yang bisa memberikan perlindungan bagi warga negaranya yang merasa diancam dengan cara-cara kekerasan tersebut.

Akhir kata, cara kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Bila sudah menggunakan cara kekerasan, ini bukan saja masalah internal umat Islam, tetapi masalah seluruh Rakyat Indonesia, bahkan Dunia. Kekerasan merupakan benih perpecahan dan kehancuran bagi seluruh umat manusia.

Video bisa dilihat di: http://www.youtube.com/watch?v=U7RLCXNdKF4