Soal Perubahan Iklim
Konferensi Bali Jadi Solusi
[
Pada sidang yang berlangsung di Markas Besar PBB, di New York, Selasa (25/9) waktu setempat, Sekjen PBB, Ban Ki-Moon mengajak seluruh kepala pemerintahan dan kepala negara untuk hadir pada konferensi di Bali. "Perlu satu terobosan dalam menghadapi ancaman pemanasan global dan perubahan iklim pada pertemuan di
Senada dengan itu, Presiden Brasil Luis Inacio Lula da Silva menegaskan, apa yang sudah dilakukan masyarakat internasional selama ini belumlah cukup. "Kita perlu menyusun lebih banyak target yang ambisius menghadapi ancaman perubahan iklim global," ujarnya, sebagaimana dilaporkan wartawan SP Wim Tangkilisan, dari
Dukungan demi tercapainya kesepakatan global untuk menyelamatkan bumi antara lain ditegaskan Emir
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat bertemu masyarakat Indonesia di New York menegaskan, konferensi di Bali harus sukses karena sudah menjadi perhatian dunia.
Kesepakatan Dasar
Sebelumnya, di hadapan sejumlah duta besar negara anggota PBB, Presiden Yudhoyono berharap Konferensi ke-13 Negara Pihak dari Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) di Bali akhir tahun ini dapat mewujudkan suatu zona kesepakatan. "Yang kami harap di
Menurut Presiden, penanganan isu perubahan iklim harus segera dilakukan karena perubahan dunia menuju arah itu tidak dapat dihentikan lagi. Dia lantas merujuk pada sejumlah kasus bencana yang terjadi akibat perubahan kondisi lingkungan.
Presiden juga berharap, pertemuan di
Presiden Yudhoyono juga menyampaikan harapannya mengenai terciptanya suatu mekanisme yang benar-benar dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Dia juga menegaskan, saat ini dunia tengah melihat ke
Indonesia, selaku tuan rumah Konferensi ke-13 UNFCC, akan membawa tujuh agenda dalam pertemuan tersebut, yaitu adaptasi, migitasi, mekanisme pembangunan yang bersih (clean development mechanism/CDM), mekanisme finansial, pengembangan teknologi dan kapasitas, pengurangan deforestasi (perusakan hutan), serta pasca-2012 atau pasca-Protokol Kyoto.
Setelah
Sementara itu, Presiden Polandia Lech Kaczynski menyatakan keyakinannya bahwa pertemuan UNFCC akan mencapai suatu solidaritas yang lebih tinggi, terkait penanganan isu perubahan iklim. "Bagi Polandia, seruan ini adalah seruan untuk solidaritas," katanya.
Dia mendukung seruan
Hal senada juga diungkapkan Menteri Lingkungan
Sedangkan Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen menegaskan, program untuk mengatasi isu perubahan iklim, boleh jadi proyek yang ambisius. Namun, tetap suatu hal yang realistis untuk dilakukan oleh seluruh pihak. [Ant/A-17]
0 Comments:
Post a Comment
Links to this post:
Create a Link
<< Home