Friday, May 18, 2007

Seorang Mahasiswa RI di Australia Raih Paten Internasional

Canberra, 14 Mei 2007 08:40
Seorang mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland, Arief Indrasumunar, mendapatkan paten internasional atas keberhasilan penelitiannya melakukan kloning tiga gen yang berperan dalam pembentukan root nodule pada tanaman kedelai.

“Saya sebagai inventor (penemu) saja, dan hasil penelitian saya itu dipatenkan UniQuest (perusahaan subsidiari Universitas Queensland --Red) secara internasional pada Desember 2006,” kata Arief, sebagaimana dikutip dari Antara, di Canberra, Australia, Minggu (13/5).
Arief, 43 tahun, juga adalah seorang peneliti Balai Besar Penelitian Bioteknologi Pertanian Bogor yang sedang merampungkan pendidikan doktoralnya di Sekolah Biologi Terpadu UQ dengan beasiswa Pemerintah Australia (ADS).

Ia menyatakan, root nodule adalah organ yang terbentuk pada akar kacang-kacangan sebagai hasil simbiosisnya dengan bakteri Rhizoblum.

“Di dalam root nodule inilah terjadi fiksasi nitrogen sehingga tanaman kacang-kacangan tidak lagi memerlukan tambahan pupuk nitrogen untuk pertumbuhannya,” kata peraih gelar S1-nya di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.

Penelitian ketiga gen ini, katanya, sudah dipatenkan UniQuest secara internasional di negara-negara penghasil utama kedelai di dunia, seperti Australia, Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Cina, India, Indonesia, Italia, Spanyol, Rumania, Argentina, Rusia, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Malaysia.

Sebelumnya, dalam penerbitan Perhimpunan Mahasiwa Indonesia di Australia (UQISA News), Arief mengatakan, pemanfaatan simbiosis antara tanaman dengan bakteri Rhizoblum merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan produksi pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“Prospek pemanfaatan paten ini juga sangat baik karena penggunaan penemuan ini dapat meningkatkan kemampuan pembentukan root nodule dan fiksasi nitrogen secara nyata baik di tanah yang subur maupun tandus,” kata kandidat doktor kelahiran Pacitan itu. [EL, Ant]

1 Comments:

Anonymous pandapotan t silalahi said...

nama ku pandapotan tua silalahi aku keturunan suku batak, saya sangat senang sekali menonton program dunia kita karena di sajikan dengan hangat dan berita tertajam, dimana kita dapat mengetahui kehidupan dunia luar seperti kebiasaan, budaya dan lain lain tapi acara yang paling suka pengunkapan berita dunia barat yang istimewa. aku juga tidak lupa kirim salam buat presenter duniakita.

11:07 PM  

Post a Comment

Links to this post:

Create a Link

<< Home