Sunday, June 11, 2006

PIALA DUNIA 2006

JUTAAN pasangan mata pada 9 Juni hingga 9 Juli jelas akan terfokus ke Jerman di mana tempat pertandingan olahraga yang banyak digemari yaitu Piala Dunia 2006 digelar. Ini artinya, besok, Jumat (9/6) pesta Piala Dunia 2006 itu akan digelar. Tidak tanggung-tanggung semua dunia seperti termagnet untuk melihat bagaimana sepak terjang tim-tim kesayangannya berlaga di pentas dunia tersebut. Nama-nama seperti Ronaldo, Michael Ballack, Wayne Rooney, Ruud van Nistelrooy, Cristiano Ronaldo dan beberapa nama pemain terkenal lainnya akan menghiasi layar kaca dan media cetak di seluruh dunia.

Selama sebulan ini masyarakat dunia akan merasakan atmosfir dari Piala Dunia 2006 ini. Mulai dari siaran televisi yang mencoba memberikan suasana ‘berbeda’ kepada para penontonnya dari hari-hari biasanya hingga media cetak yang memberikan berita dan hadiah-hadiah yang cukup menggiurkan. Cafe-cafe juga memasang program untuk nonton bareng dengan menyediakan tv yang berukuran besar. Baju-baju tim kesayangan juga sudah mulai dibeli di toko-toko dan pembicaraan siapa yang akan muncul menjadi juara juga sudah mulai diprediksi para maniak sepak bola, bahkan bukan tidak mungkin pasar taruhan akan dibuka secara legal maupun ilegal.

Piala Dunia 2006 memang memberikan arti yang sangat penting tidak hanya kepada para pemain, penyelenggara tetapi bahkan kepada masyarakat seluruh dunia. Keberagaman dan isu-isu global lainnya tampak sementara akan hilang berganti dan menyatu menjadi satu pada saat Piala Dunia ini. Masyarakat mungkin tidak akan menghiraukan isu-isu yang berkembang saat ini, bahkan bencana gempa di Yogyakarta tampaknya sedikit demi sedikit akan hilang dengan hadirnya Piala Dunia ini.

Memang selama Piala Dunia digelar di mana dari data statistik yang ada, tercatat sejak pertama kali digelar 1930 di Uruguay, pesta Piala Dunia ini sudah dilangsungkan sebanyak 17 kali di 15 negara dan tiga benua ini mampu memberikan magnet yang cukup besar kepada masyarakat dunia. Maka ada anekdot perang akan berhenti sebentar dengan adanya pertandingan Piala Dunia ini, dan baru dilanjutkan setelah pertandingan itu selesai. Fakta ini membuktikan kepada kita, bahwa dengan olahraga masyarakat bumi dapat disatukan. Olahraga mampu menyatukan sekat-sekat yang ada. Karena dengan bahasa olahraga orang akan berpikir bahwa yang dimunculkan ada sportivitas di mana yang kalah harus mengakui kekalahannya dan yang menang tidak selamanya akan menang.

Namun di tengah pesta yang akan digelar tersebut, khususnya para penggemar sepak bola meminta pihak PLN (Perusahaan Listrik Negara) untuk tidak melakukan pemadaman bergilir seperti yang dialami saat ini. Hal ini memang perlu diminta mengingat pertandingan yang dilakukan pada waktu malam dan dinihari. Dan tampaknya pihak PLN juga berjanji tidak akan melakukan pemadaman selama Piala Dunia berlangsung. Apakah janji ini dapat dipegang atau tidak, kita lihat realisasinya saja.

Yang jelas, Piala Dunia tidak hanya milik satu dua orang, tetapi ia miliki semua orang. Oleh karena itu, semua orang menginginkan agar Piala Dunia ini berlangsung dengan sukses dan tidak menemui kendala yang berarti dan dari kejuaraan tersebut diharapkan tidak hanya muncul nama-nama pemain terkenal, tetapi inti dari setiap pertandingan adalah persaudaraan dan sportifitas. Di lapangan boleh kita berjuang untuk menang tetapi setelah selesai diakhiri dengan berpelukan dan saling memaafkan.

0 Comments:

Post a Comment

Links to this post:

Create a Link

<< Home