Friday, April 14, 2006

Hasil Hukum Imigrasi Baru tertunda lagi
PERDEBATAN DI SENAT KANDAS
Debat Akan Dimulai Kembali Dua Pekan Depan

WASHINGTON - Usaha untuk menulis kembali hukum imigrasi baru kembali kandas di konggres senat akhir minggu lalu, meningkatkan keraguan terhadap kemampuan konggres untuk menghadapi masalah yang rumit dalam persiapan menghadapi tahun pemilihan umum.

Kompromi bipartisan yang lemah, diumumkan beberapa hari sebelumnya, gagal ketika para demokrat menolak anggota partai republik yang konservatif untuk melakukan beberapa perubahan, diantaranya membatasi jumlah imigran gelap yang memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan. Terperangkap dalam tuntutan kaum konservatif dan kekuatan parlemen demokrat untuk membatasi amandemen, pemimpin partai republik yang bernaung dalam GOP (Komite Republik Nasional) untuk mundur dalam kesepakatan. Tetapi mereka berjanji akan mencoba kembali dua pekan depan setelah ‘break’ dalam rangka hari raya paskah.

Apa yang disepakati Para Senator?
Mayoritas senator setuju dengan hukum imigrasi yang memperkuat keamanan perbatasan disertai dengan pemberian kesempatan kepada para imigran gelap untuk mendapatkan kewarganegaraan untuk imigran yang berada di Amerika Serikat paling tidak dua tahun lalu.

Mengapa Kesepakatan Gagal?
Demokrat ingin garansi bahwa Republikan akan memperjuangkan kesepakatan ini dengan DPR. Republikan menolak, oleh sebab itu ada kemungkinan banyaknya poin poin penting yang dihapus di dalam negosiasi antara DPR dan Senat nantinya.

Apakah ada yang menang?
Bisnis-bisnis besar tidak masalah dengan status quo. Pebisnis lebih mengharapkan tidak terjadi perubahan daripada terjadi perubahan hukum yang merugikan mereka.

Apakah Reformasi Imigrasi Terhenti?
Ketua komite yudisial Arlen Specter telah Berjanji untuk menarik perhatian para senator untuk menyegarkan kembali kesepakatan terdahulu setelah senator kembali dari break dua minggu. Tetapi pemimpin mayoritas, Bill Frist belum berkomitmen untuk membawa kembali kesepakatan yang lalu ke dalam konggres.

Sumber: (Time Magazine)

0 Comments:

Post a Comment

Links to this post:

Create a Link

<< Home