Bush tidak Akan Tarik Pasukan dari Irak

BAGHDAD -- Amerika Serikat tidak akan menarik pasukannya di Irak hingga misi yang dijalankan selesai. Hal itu ditegaskan Presiden AS, George Bush di Riga Latvia, Selasa (28/11).
“Satu hal yang tidak akan saya lakukan yaitu menarik pasukan dari Irak sebelum misi diselesaikan,” ungkap Bush di Universitas Latvia. Bush berada di
Latvia untuk menghadiri pertemuan NATO.
Dalam kesempatan itu, Bush juga mengatakan kelompok Al Qaeda berada di belakang aksi kekerasan sektarian yang kerap terjadi di Irak. Namun, ia menolak kondisi ini menunjukkan bahwa Irak sedang diambang perang saudara.


‘Tembakan pertama’ kudeta?

BEIRUT -- Pembunuhan atas politisi Libanon, Pierre Gemayel mungkin merupakan ‘tembakan pertama’ dalam kudeta atas pemerintahan, kata Dubes Amerika Serikat untuk PBB, John Bolton.
Dia menambahkan penyelidikan baru-baru ini terhadap pembunuhan politik di Libanon menunjukkan keterlibatan Suriah karena sejauh ini semua korban adalah anti Suriah.


Inggris - Russia Tegang

LONDON - Ketegangan hubungan diplomatik antara Inggris dan Rusia terus meningkat setelah pembunuhan mantan intelijen Rusia, Alexander Litvinenko, di London. Diperkirakan sejumlah isu terkait hubungan kedua negara menjadi sensitif, seperti negoisasi diversifikasi energi, perluasan NATO, serta masalah nuklir Iran dan Korea Utara.
Inggris sangat berhati-hati untuk tidak menuding Kremlin atas kematian Litvinenko, mantan agen KGB dan pengritik keras Presiden Rusia Vladimir Putin. Kondisi tersebut semakin memanaskan hubungan kedua negara dan melebar tidak hanya pada tingkat pemimpin kedua negara.


Anggota Kongres Meksiko Adu Jotos

MEXICO CITY - Rapat Kongres di Mexiko City, Meksiko, Rabu (29/11) berlangsung panas. Anggota partai berkuasa Meksiko berkelahi dengan anggota partai sayap kiri. Adu jotos terjadi karena partai sayap kiri menolak upacara pelantikan presiden terpilih Felipe Calderon yang berlangsung 1 Desember mendatang.