Friday, August 04, 2006

Hakim-Hakim Asylum Mengeluarkan Keputusan Yang Sangat Bervariasi

Hakim Imigrasi Amerika Serikat memberikan grant asylum dengan hasil yang sangat bervairasi - Menimbulkan pertanyaan terhadap standarisasi aplikasi asylum diseluruh negara bagian AS.

Di San Francisco, Hakim Anthony Murry menolak 87 persen dan aplikasi asylum yang diterimanya dari tahun 2000-2005, sedangkan hakim Miriam Hayward menolak hanya 24 persen dari 662 kasus yang dia tangani dalam periode yang sama.

Perbedaan terbesar yang diteliti oleh Lembaga Peneliti Transactional Records Access Clearinghouse, -- adalah antara hakim New York yang men-granted- 97 persen kasus asylum dan 8 hakim yang hanya meng-granted 10 peren kasus asylum.

“Terdapat variasi perbedaan yang besar. Sepertinya hasil sidang tergantung pada hakim apa yang Anda dapat bukan kasus itu sendiri.” kata Susan B. Long, co-direktur dari lembaga peneliti tersebut.

Antonio Arenas, seorang manager kasus di Central American Resource Center di San Francisco, berpendapat bahwa perbedaan antara hakim-hakim yang ada tergantung pada latar belakang hakim itu sendiri.

“Ini sangat tidak konsisten,” kata Arenas. “Tergantung pada afiliasi politik, kepercayaan dan mereka mengeluarkan keputusan sangat berbeda satu sama lain.”

Sepuluh ribu pengaju aplikasi Asylum setiap tahun. Untuk memenangi Asylum, seorang pengaju harus menunjukkan bukti bahwa mereka pernah dianiaya atau ketakutan akan dianiaya berdasarkan ras, agama, kebangsaan, sosial grup atau politik. Kondisi dari negara asal pengaju juga akan dipertimbangkan.

Peluang Pencari Asylum dari beberapa negara lebih baik daripada yang lain. Mulai dari tahun fiskal 2000, hampir 80% pengaju dari El Salvador, Mexico dan Haiti, sebagai contoh, ditolak. Sedangkan kurang dari 30% pengaju dari Burma, Afganistan yang ditolak.

Dari 51,258 pengaju Asylum tanpa pengacara, 93.4% ditolak, sedangkan 64% pengaju asylum dengan didampingi pengacara ditolak.

Meskipun semua faktor yang dipertimbangkan, perbedaan dari hasil antara hakim satu dan hakim lainnya terus berlangsung, kata laporan tersebut.

Peran hakim imigrasi dalam proses Asylum menjadi sangat penting sejak tahun 2002, dimana prosesnya menjadi lebih rumit dan sulit, kata pengacara Imigrasi di Bay Arena.

“Masalah lain adalah temperamen dari hakim itu sendiri, Beberapa hakim tidak menyukai pengaju Asylum dan cenderung pro pemerintah,” kata Matloob. Ini beberapa hal yang perlu di koreksi di tingkat banding.”

0 Comments:

Post a Comment

Links to this post:

Create a Link

<< Home