Friday, July 21, 2006

Serangan Israel Menewaskan 226 Warga Lebanon

LEBANON - Lebih dari 226 orang tewas akibat serangan Israel ke Lebanon. Sebagian besar korban adalah warga sipil. Sedangkan di pihak Israel tercatat 25 orang tewas dengan delapan korban di antaranya tentara. Hingga hari ketujuh, Israel belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti menyerang Lebanon. Negeri Zionis itu malah semakin gencar membombardir berbagai fasilitas umum di Kota Beirut dan sekitarnya.

Situasi Lebanon makin mencekam setelah Selasa (18/7) petang, Kota Tyre di bagian selatan Lebanon menjadi sasaran serangan udara Israel. Empat orang cedera dalam insiden itu. Jet Israel juga mondar-mandir di langit Beirut dan kawasan timur Kota Baalbek. Kedua lokasi itu diyakini menjadi basis pertahanan kelompok perlawanan Hizbullah.

Agresi Israel sontak membuat kepanikan di mana-mana. Warga sipil bergegas mencari tempat lebih aman. Sebagian warga Desa Aitaroun, tidak jauh dari Lebanon masih bertahan. Mereka tetap menggelar pemakaman anggota keluarga yang tewas akibat serangan sporadis Israel.

Hingga tadi malam, Israel memperluas target penyerangan sampai ke pangkalan militer di Kfarchima. Presiden Lebanon Emile Lahoud yang sudah meninjau lokasi kejadian mengatakan, sedikitnya 11 tentara Lebanon tewas dan 35 lainnya cedera. Lahoud mempertanyakan alasan penyerbuan ke pangkalan militer Kfarchima karena pemerintah Lebanon sudah menegaskan sikap menarik diri dari konflik antara Hizbullah dengan pemerintah Zionis.
Kelompok gerilyawan Hizbullah memang tak tinggal diam dengan terus melancarkan serangan balasan. Kawasan utara Israel, seperti Kota Nahariya dan Haifa menjadi sasaran Hizbullah. Roket Hizbullah menghanguskan pom bensin Kiryat Shmona dan menewaskan seorang warga Israel. Pemerintah Israel melansir kelompok Hizbullah telah meluncurkan 50 roket sepanjang satu pekan terakhir.

Upaya perdamaian antara Israel dan Lebanon terus dirintis. Sebuah tim yang dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa tiba di Jerussalem, belum lama berselang. Juru bicara PBB Terje Roed-Larsen kepada Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni menawarkan solusi kongkret untuk mengakhiri konflik antara kedua negara yang telah memicu krisis keamanan di Timur Tengah. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan bertemu Komisi Uni Eropa juga untuk menggalang dukungan internasional meredam peperangan. Annan mengusulkan pengiriman pasukan perdamaian PBB untuk memulihkan stabilitas keamanan di daerah konflik.

Krisis di Timur Tengah memicu eksodus publik besar-besaran. Sedikitnya 300 warga Amerika Serikat dievakuasi dari Lebanon ke Siprus memakai helikopter dan kapal laut

Pemerintah Ingggris, Swedia, dan Yunani juga mengevakuasi warganya dari Lebanon. Kapal laut menjadi satu-satunya alternatif transportasi karena bandar udara internasional Beirut hancur diserang Israel. Kalangan internasional mendesak Israel membuka akses perairan Lebanon sehingga memudahkan evakuasi warga asing. Sementara Prancis mengirim pesawat Boeing 646 dan Airbus A320 untuk mengangkut warganya dari Bandara Larnaca, Siprus

0 Comments:

Post a Comment

Links to this post:

Create a Link

<< Home