Saturday, July 08, 2006

BUSH MUNGKIN BERUBAH PIKIRAN

WASHINGTON — Presiden Bush memberikan tanda-tanda bahwa dia akan berkompromi dengan pihak Republik untuk mengakhiri jalan buntu dalam reformasi hukum imigrasi.

Republikan yang berada di dalam dan di luar Gedung Putih mengatakan bahwa Bush, yang telah lama mendukung reformasi imigrasi yang komprehensif (yang mendukung program guest worker) kini lebih terbuka dengan pendekatan penegakkan hukum imigrasi terlebih dahulu dengan menempatkan keamanan perbatasan terlebih dahulu sebelum membuat program kerja sementara atau jalan ke arah warganegara Amerika untuk imigran gelap yang hidup di Amerika Serikat saat ini.

Perubahaan pandangan ini cukup signifikan karena Bush berulang kali mengatakan dia mendukung rancangan hukum yang telah dibuat. Pendekatan penegakan hukum imigrasi terlebih dahulu menempatkan Bush lebih dekat satu langkah dengan partai Republik dan DPR dimana mereka menghendaki penegakkan hukum imigrasi terlebih dahulu sebelum program2 seperti guest worker dan amnesti.

“Keinginan untuk mempertimbangkan penerapan hukum imigrasi bertahap ini membuka suatu peluang untuk konsesi (penyatuan) pendapat” kata Tom Cole, Anggota partai Republik dari Oklahoma. “Ini pertanda mereka bersedia bernegosiasi.”

Dengan adanya tanda-tanda Bush akan berkompromi, Gedung Putih minggu lalu mengundang seorang pimpinan perancang hukum imigrasi yang menekankan pada penegakkan hukum terlebih dahulu, Mike Pence, seorang republikan dari Indiana untuk menyampaikan ide dia ke Bush dan Wapres Dick Cheney di kantor Oval.

Bush tidak memiliki pilihan lain selain bernegosiasi. Beberapa anggota partai republik bahkan sangat bertentangan dengan idenya yaitu menyelenggarakan program kerja sementara.

Polling menunjukkan bahwa publik menganggap masalah imigran gelap suatu hal yang meresahkan, dan Bush, yang membuat isu imigrasi menjadi salah satu langkah politik dalam negerinya, ingin masalah ini bisa segera terselesaikan dengan baik.

Strategi Bush untuk mendamaikan kedua belah pihak, Senat dan House (DPR) tidak membuahkan hasil karena anggota partai republik yang berada di partai Republik memilih untuk mengadakan hearings daripada berkompromi.

Persidangan hearing dimulai hari rabu di Laredo, Texas, San Diego dan akan diteruskan selama musim panas ini. Di Senat, Ketua komisi yudisial Arlen Specter asal Pennsylvania juga akan mengadakan pertemuan dengan komitenya hari Rabu ini di Philadelphia.

Pertanyaan utama adalah apakah Bush tetap pada pendiriannya untuk memberikan jalan ke arah warganegara untuk 11 juta imigran gelap yang saat ini berada di AS. Dia berulangkali mengatakan bahwa tidak praktis untuk mendeportasi orang-orang yang tinggal di AS untuk jangka waktu yang lama dan hidup disini, RUU Senat memungkinkan imigran gelap menjadi warganegara bila mereka belajar bahasa Inggris, membayar pajak dan denda.

Banyak dari anggota partai republik menolak proposal tersebut karena mereka menganggap hal tsb sama saja dengan amnesti. Mr. Pence mengatakan imigran gelap harus kembali ke negaranya terlebih dahulu dan memproses dokumentasi di negara asal sebelum berpartisipasi dalam sistem pekerja sementara.

Agen-agen pekerjaan kemudian harus membuka kantor untuk memproses dokumen dan aplikasi. in a guest worker program, an immigrant could apply for citizenship. Setelah 6 tahun bekerja, mereka berhak untuk menjadi warganegara AS bila mereka menghendaki. “Saya percaya itu Amnesti bila Anda bisa menjadi warganegara tanpa meninggalkan negara ini,” kata Pence.

Sampai sekarang, tidak diketahui apakah Bush menolak atau menerima RUU ini. Pembantu Presiden Bush, termasuk Karl Rove dan Tony Snow, bersikeras bahwa RUU imigrasi ini harus menyelesaikan masalah imigran gelap yang berada di AS.

Tapi seorang anggota partai republik yang dekat dengan Gedung Putih memprediksi bahwa Bush akan mengabaikan idenya dalam membuat imigran gelap menjadi warganegara.

Ekonomi AS bisa Jatuh

PHILADELPHIA, Pennsylvania (AP) -- Ekonomi dari negara terbesar di AS akan terganggu apabila imigran gelap dideportasi secara massal, kata walikota New York Michael Bloomberg kepada komite senat di dalam hearing hari Rabu minggu ini.

New York City adalah rumah bagi lebih dari 3 juta imigran dan setengah dari mereka datang ke negara ini secara gelap / ilegal kata Bloomberg.

“Meskipun mereka melanggar hukum imigrasi tapi ekonomi kota ini akan jatuh bila mereka di deportasi dan juga berlaku untuk kota besar lain di Amerika.”

Hearing di Philadelphia dipimpin oleh Ketua Komite Yudisial, Arlen Specter. Specter dan senator lainnya berusaha mendapatkan dukungan untuk RUU Senat yang memungkinkan imigran gelap untuk menjadi warganegara setelah membayar paling sedikit $3,250 pajak, denda dan belajar bahasa Inggris.

RUU saingan, rancangan DPR (House) hanya memfokuskan untuk penegakkan hukum saja.

Bloomberg memberi semangat Kongres untuk memberikan kesempatan kepada imigran eglap untuk mendapatkan status tetap.

Komite Republikan juga akan mengelar hearing diluar Washington pertengahan bulan Juli ini membahas tentang bahasa Inggris sebagai bahasa Nasional dan bagaimana imigran gelap berakibat pada pekerja Amerika.

0 Comments:

Post a Comment

Links to this post:

Create a Link

<< Home